Aku tahu kamu memang hanya seorang yang biasa dan tidak
terlalu memiliki banyak kemewahan untuk memanjakanmu. Tapi sikapmu dan
keseriusanmu membuatku tidak bosan menunggumu terlalu lama, karena aku yakin
bahwa kamu memang pilihan yang tepat bagiku. Aku sendiri juga berusaha untuk
tidak menuntut banyak hal. Walaupun terkadang aku ingin sekali kamu
memanjakanku, menemaniku dan melindungi. Bagiku kamu adalah rumah untukku,
tempat aku pulang dan tempat aku bernaung untuk selama-lamanya.
Bagaikan Sebuah Rumah, Kamu Melindungi Dari Terik Mentari dan Dinginnya Hujan
Kamu tidak pernah lelah untuk terus menaungiku dari berbagai
masalah hidup yang menyakitiku. Segala perjuangan kita atasi bersama, bahkan
kamu lebih bekerja keras karena tidak ingin aku kepayahan. Aku sangat
berterimakasih untuk semua itu, untuk penjagaanmu dan untuk pelukan hangat saat
hujan menyerang. Kamu juga menjadi payungku agar aku tak kebasahan dan sakit.
Bahkan Saat Berada Dalam Jarak yang Jauh, Kamu Ada Bukan
Untuk Memelukku Tapi Tetap Memberikan Kehangatanmu
Mungkin ada waktu dimana kita harus berpisah untuk
sementara, dimana kamu sibuk dengan segala urusanmu, sama halnya denganku,
sibuk dengan berbagai aktivitas dalam hidupku. Bahkan karena berbagai kesibukan
itu, waktu bertemu denganmu jadi sangat singkat dan akhirnya jarang untuk
menyapa. Tapi baik kamu dan aku tahu bahwa komunikasi itu penting dalam
menjalin hubungan ini. Kamu tak pernah lelah memberikanku kabar, walau mungkin
itu membosankan. Dan kamu tak pernah berhenti menanyakan kabarku, mendengarkan semua
ceritaku hari ini. Meskipun aku tahu kamu sendiri juga sedang kelelahan.
Apa Lagi yang Aku Butuhkan Selain Senyumanmu dan Candamu
yang Begitu Renyah Mengisi Hari-Hariku
Tak perlu beribu bunga yang kamu bawakan setiap hari, tak
perlu makan makanan mahal dan mewah yang kamu suguhkan tiap malam yang
membuatku begitu bahagia saat berada disisimu, yang kuperlukan hanyalah
senyumanmu yang tak pernah habis, dan selalu menyatu dalam ingatanku. Tawa
candamu yang begitu sederhana dan tak berbelit-belit tapi mampu mengundang
senyumku. Semua itu menghilangkan rasa lelah dan penatku. Intinya cukup
bersamamu aku merasa bahagia dan menikmati hidup ini.
Kamu Bahkan Berhenti Bersikap Kekanak-kanakan di Depan Orang
Tuaku, Karena Kamu Tahu Kamu Harus Meyakinkan Mereka
Yang paling aku kagumi darimu adalah bagaimana kamu
memposisikan diri saat bersamaku dan saat menemui orang tuaku. Aku tahu kamu
sangat gugup. Tapi kamu berhasil menepis rasa takutmu, dan menghilangkan sifat
kekanak-kanakan yang sering membuatku tertawa itu. Kamu menyadari bahwa kamu
harus bersikap serius dan dewasa dalam menghadapi kedua orang tuaku. Karena
mereka pasti tidak akan memberikan putrinya pada orang yang selengekan dan
tidak punya keseriusan dalam membina keluarga.
Saat Aku Menentukan Pilihan Tentu Saja Kamu yang Menjadi
Terakhir Bagiku
Aku sadar masih banyak kekurangan dalam dirimu, tapi sama
denganku yang juga penuh dengan kekurangan. Namun kita berdua sama-sama tahu
bahwa kekurangan masing-masing bukanlah alasan untuk berhenti dan pergi. Tapi
bagaimana kekurangan itu dilengkapi dengan kelebihan kita masing-masing.
Apalagi kegigihanmu yang selalu ada dan mendukung apa yang aku lakukan. Kamu
yang selalu setia disisiku dan menjagaku, membuatku semakin yakin bahwa kamulah
pilihan yang tepat dan pasti jadi terakhir untukku.
0 Comments