Sekarang Aku Mensyukuri Rasa Sakit Darimu, Karena Aku Tidak Tahu Berapa Banyak Lagi Penderitaan Yang Kudapat, Jika Masih Bersamamu.


Terimakasih karena telah mematahkan hatiku mantanku, terimakasih karena telah melepasku dan menyadarkanku bahwa kamu memang bukanlah yang terbaik untukku. Bukan seseorang yang pantas menemani hidupku. Sekarang aku bahagia, bahkan mensyukuri perpisahan itu, aku menemukan seseorang yang terbaik untukku, bahkan membuktikan dirinya dengan meminangku. Kamu tahu mungkin saja jika aku masih bersamamu sekarang, hanya penderitaan yang aku rasakan. Sama seperti itu pula yang kamu berikan dengan menyia nyiakan ketulusanku.

Awalnya Memang Rasa Sakit Yang Aku Rasakan, Bahkan Ku kira Itu Hanya Mimpi Buruk. Aku Mencintaimu Dengan Banyak Luka Dan Tetap Bertahan. Namun Akhirnya Kamu Tinggalkan. 

Kamu tahu, dulu aku sempat putus asa dan menyerah dalam hidup. Saat kata berpisah itu neluncur begitu saja dari mulutmu. Padahal aku sudah berusaha menjadi yang terbaik dan menerima kekurangan serta keburukanmu. Bahkan ketika cintaku lebih banyak kamu sia siakan aku tetap memilih bertahan. Namun ternyata semua itu percuma, kamu tetap meninggalkanku dan membuangku begitu saja. Aku penuh kesakitan dan begitu melarat. Kamu tahu banyak kegagalan yang kuraih karena aku merasa tak ada gunanya lagi semua itu.

Tapi Mungkin Begitu Cara Tuhan Untuk Menghindarkanku Pada Penderitaan Yang Lebih Besar Jika Tetap Bersamamu. 

Namun seiring dengan waktu, rasa sakit dan semangat untuk hidup kembali dan berangsur angsur hilang.aku jalani kehidupanku dengan normal tanpa beban apapun. Aku bersyukur Tuhan memberikan aku obat terbaik berupa banyak cinta yang menguatkanku untuk bertahan. Aku tak tahu apa jadinya diriku saat itu, jika tak dapat pertolongan dariNya. Dan dalam proses penyembuhan itu, aku mulai menyadari bahwa rasa sakit itu memang harus aku alami. Rasa sakit itu adalah penolongku dari hal hal buruk jika seandainya aku tetap bersamamu dan merasakan lebih banyak penderitaan dan pengkhianatan yang kuterima dari dirimu.

Dan Lewat Perpisahan Itu, Aku Yang Sempat Berpikir Tak Mampu Untuk Jatuh Cinta Malah Dipertemukan Dengan Jodohku Yang Sebenarnya. Yang Mencintaiku Dengan Segala Cinta Hingga Meminangku Menjadi Pendamping Hidupnya. 

Jika aku seandainya masih bersamamu sekarang, aku tak tahu berapa banyak penderitaan yang harus aku terima. Karena semua perjuangan itu tak berbalas. Karena ketulusanku tak pernah kamu hargai dan cintaku mungkin hanya kamu jadikan hiasan batu belaka dalam hidupmu. Dan pastinya aku tak akan bisa membuka hatiku untuknya. Karena hatiku masih dipenuhi dengan dirimu dan tergila gila padamu. Aku tak akan mampu merasakan kehangatan cintanya yang membuatku kembali bersemangat dalam menjalani hidup. Aku mensyukuri perpisahan itu yang mempertemukan aku dengan dia. Seseorang yang mencintaiku bahkan lebih banyak dari dirinya sendiri, yang memberikanku ruang istimewa dalam hati dan hidupnya. Dan bukannya selalu mengobral janji sepertimu, dia dengan berani datang kerumah orang tuaku dan meminangku.

Jadi Terimakasih Kawan Lama, Terimakasih Karena Pernah Mematahkan Hatiku. Kudoakan Semoga Kamu Kuat Menghadapi Karma Itu Layaknya Diriku Yang Pernah Kamu Sia Siakan. 

Bukannya bermaksud mendoakan hal buruk, tapi bagaimanapun kamu tahu bahwa setiap perbuatan pasti ada balasannya. Termasuk untukmu karena pernah menyia nyiakanmu. Aku berharap jika kamu sedang merasakan karma itu, kamu bisa kuat layaknya diriku dulu. Dan sekali lagi aku hanya berterimakasih, karena telah mematahkan hatiku. Sehingga aku bisa merasakan kebahagiaan yang sebenarnya sekarang, dengan dia yang mencintaiku dengan cinta yang benar benar tulus.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments