Akan aku ceritakan sebuah cerita tentang diriku.
Tentang kisah cintaku kepadamu yang berakhir dengan tragis dan penuh dengan
rasa sakit. Kamu meninggalkanku disaat sudah ku gantung hidupku padamu. Kamu
hancurkan segala semangat yang sudah aku tumbuhkan saat bersamamu. Tapi dengan
mudahnya kamu berkata “Pasti kamu akan menemukan yang lebih baik dariku” tanpa
kamu pikir masihkah aku berani merasakan cinta yang sama setelah semua rasa
sakit yang kamu berikan ini.
Saat
Awalnya Aku Ingin Berjuang dan Berubah Lebih Baik Pupus, Maka Apa Jadinya Aku
Nanti
Saat bersamamu aku merasakan bagaimana perjuangan
untuk menyatukan hubungan itu. Aku merubah diriku yang awalnya sangat buru menjadi
lebih baik. Entah perubahan banyak maupun sedikit kamu telah berhasil membawaku
menjadi sisi lain yang mampu dijadikan panutan. Tapi saat kamu meninggalkan
rasa sakit ini, apa yang akan terjadi kepadaku. Semua perjuangan dan perubahan
yang terjadi seakan tidak ada artinya
lagi.
Sebenarnya
Kamu Mengharapkan yang Terbaik Untukmu atau Untukku?
Saat kamu berkata bahwa aku akan menemukan yang
lebih baik darimu, aku mulai ketakutan dalam hatiku. Rasa takut karena bagiku
orang yang terbaik untukku hanya dirimu seorang. Seseorang yang mulai menyerah
dan memilih menjauh dariku. Seseorang yang paling ku kagumi dan ingin ku ikuti
tindak tanduknya. Sehingga saat kamu berkata seperti itu, yakinkah bahwa
harapan itu untukku atau hanya sekedar membuat kiasan untuk membuat hatiku
semakin perih. Padahal sebenarnya kamu sama sekali belum mengerti arti
seseorang yang terbaik untukku.
Semuanya
Seakan Memburuk Saat Ternyata Kamu Bukan Akhir Untukku
Kamu mungkin bukan yang pertama yang pernah masuk di
hatiku, tapi bagiku kamu adalah terakhir dan tak ada lagi yang kuinginkan
selain dirimu yang menempati hatiku. Dan saat kamu memutuskan untuk keluar dari
hatiku, maka hatiku pun meronta disana. Membuat aku meneteskan air mata dan
kehilangan segala nafsu untuk melanjutkan mimpi-mimpiku. Semuanya seakan terasa
memburuk, aku mulai mendapatkan mimpi-mimpi buruk dan sakit yang
berkepanjangan, rasa sakit yang menyesakkan di dada, sehingga membuat aku pilu
dan resah. Rasa sakit yang sangat menyakitkan, apalagi saat aku mengingat semua
hal tentang kita.
Sang
Waktu Mungkin Bisa Menyembuhkan, Tapi Tak Akan Sanggup Menghilangkan Bekasnya
Banyak teman sanak saudara yang menyemangatiku
ketika kamu pergi dari hidupku. Mereka berkata masih banyak yang lebih baik
darimu. Sungguh ironi bukan? Mereka mengatakan hal yang sama seperti yang kamu
pesankan. Dan mungkin memang benar, bahwa sang waktu akan menyembuhkan segala
macam penyakit hati. Termasuk rasa sakit yang kamu berikan. Namun sayangnya
“Gelas yang pecah, walaupun disatukan akan terlihat retaknya” sama seperti
hatiku, walaupun bisa disembuhkan bekasnya tak akan bisa hilang.
Lalu,
Dengan Semua Ini Kamu Masih Berpikir Bahwa Aku Bisa Mencintai Lagi?
Ya, jawabannya mungkin saja bisa. Tapi rasa yang
diberikan akan berbeda. Kali ini bukan lagi ketulusan yang mungkin akan aku
berikan. Namun sebuah pelarian semata. Pelarian untuk melampiaskan semua
kekesalan yang aku dapatkan darimu. Dan akupun akan sulit untuk sekali lagi
memberikan rasa cinta yang sama. Semua orang punya trauma termasuk diriku yang
telah kamu sakiti.
Baca Juga
0 Comments