Jika kita mencontai seseorang dan benar-benar
mencintainya, bahkan sampai sisi terburuknya. Maka kita akan mencoba ikhlas
menerima jika memang orang yang kita cintai juga mencintai orang lain dan
membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Ini bukan sebuah penyiksaan dalam suatu
hubungan, tapi merupakan tanda bahwa cinta kita memang tulus kepada orang yang
kita cintai. Jika kita masih belum mampu untuk mengikhllaskan orang yang kita
cintai, yang ternyata mencintai orang lain, maka sama saja rasa cinta yang kita
miliki hanya sekedar keinginan untuk memiliki.
Raca
Cinta Dan Keinginan Untuk Memiliki Itu Berbeda
Saat kamu mencintai seseorang umumtnya, keinginan
untuk memiliki selalu mengekor di belakangnya. Tentu saja apabila kita
mencintai seseorang namun tidak bisa memiliki dia sepenuihnya pasti yang
tertinggal hanya rasa sakit yang berkepanjangan. Tapi itu bukan berarti kamu
harus menyerah dan mencoba lari dari kenyataan yang ada. Cobalah untuk menerima
keputusan hatinya, toh itu untuk kebahagiaannya juga. Saat kamu mampu untuk
melakukan itu maka sama saja kamu telah membuktikan bahwa rasa cintamu
kepadanya memang nyata. Namun berbeda dengan cinta yang lebih di dominasi oleh
keinginan untuk memiliki seutuhnya. Dia tidak akan mau menerima bahwa ternyata
pasangannya juga mencintai orang lain. Dia akan berusaha untuk menjauhkannya
dari orang yang dicintainya baik dengan cara halus dan kasar. Bahkan makian,
hinaan dan fitnah akan terus dia lancarkan, jika memang seperti itu yang
terjadi, maka dia tidak benar-benar mencintai pasangannya. Dia hanya ingin
memilikinya.
Cinta
Yang Sebenarnya Itu Tidak Pernah Memandang Pada Untung Dan Rugi
Dalam membina suatu hubungan, maka yang diperlukan
adalah sebuah ketulusan untuk mencintai. Bahkan sebagian perempuan yang
benar-benar memiliki rasa cinta yang agung akan rela dan sabar apabila
pasangannya ternyata mencintai orang lain. Walaupun merasa tersakiti, walaupun
merasa dikhianati dan dirugikan. Tapi mereka tidak pernah memikirkan hal itu
dan hanya ingin melihat orang yang dicintainya bahagia. Sehingga apabila ada
seseorang yang mengukur kadar untung dan ruginya dalam menjalani suatu
hubungan, jelas saja baginya bahwa hubungan itu bukan tercipta dari ketulusan,
tapi dari tawar menawar dan hanya bisnis semata. jika keinginan pasangan dirasa
akan merugikannya dia akan menolak mentah-mentah, karena baginya keinginannya
lebih penting dari keinginan pasangannya. Dan jika keinginan pasangannya
menguntungkannya maka dia akan senang menerimanya. Dan hubungan seperti itu
bukanlah cinta tapi bisnis yang disalah artikan menjadi cinta.
Ikhlas
Bukan Berarti Menyerah, Tapi Berusaha Untuk Bersabar dan Tetap Ikhtiar
Jika memang pasanganmu mencintai orang lain, bukan
berarti kamu harus marah-marah dan membentak pasanganmu sendiri, apalagi jika
itu dilakukan oleh wanita kepada laki-laki yang katanya dicintainya. Cobalah
untuk berusaha ikhlas menerimanya dan melihat hal itu bertujuan untuk
membahagiakan pasangan. Dan juga bukan dengan menfitnah dan memaki orang lain
hanya untuk melampiaskan amarahmu. Ikhlas itu bukan berarti kamu menyerah untuk
mencintainya dan memilih mundur dan pergi, namun tetaplah berusaha untuk dekat
dengannya, mencintainya dengan rasa ketulusan dan selalu bersabar. Walaupun
kamu diliputi oleh rasa cemburu, karena tidak bisa mendapatkan tempat yang sama
seperti orang yang bersamanya sekarang, namun kamu tetap bisa memberikan
perhatian dan cinta kamu kepadanya. Ingatlah, kesabaran kamu pasti akan
membuahkan hasil yang terbaik untuk kamu dan nantinya yang bertahan adalah yang
sabar dan tulus.
Karna
Yang Dicinta Sejatinya Adalah Milik Allah, Disatukan Dan Dipisahkan Atas Ijin-Nya
Jangan pernah berpikir bahwa ketika kamu bisa
memilikinya sekarang, itu berarti hanya kamu yang berhak mendapatkan cintanya
dan kamu bisa berbangga diri karena telah memilikinya. Karena Allah tau
bagaimana perjuangan seseorang akhirnya mendapatkan orang itu. Jika cara yang
kamu gunakan adalah cara yang salah, dan rasa cinta kamu hanya untuk
mendominasi nya, bahkan menggunakan fitnah, melupakan harga diri sendiri, atau
memaki orang lain. Apakah kamu yakin rasa cinta itu mampu bertahan. Bagaimana seseorang berjuang dan kesabarannya
juga menjadi tolak ukur seberapa besar orang itu nantinya akan mendapatkan
orang yang dicintai. Karena dia sudah meminta izin kepada Sang Pemilik Makhluk
dengan cara yang baik. Setiap rintangan selalu dihadapi dengan sabar. Karena
sejatinya setiap makhluk adalah milik Allah, dan akan kembali kepada-Nya. Jadi
minta izinlah dengan cara yang baik untuk memilikinya, bukan dengan cara kotor
lagi menfitnah.
0 Comments