Setiap kali aku jatuh cinta dan disakiti oleh perasaan cinta itu, setiap
orang selalu menyampaikan nasehat yang sama. yaitu cobalah untuk mencintai
orang yang mencintaimu, karena dia pasti akan memberikan hidupnya untukmu.
Sedangkan ketika kamu mencintai orang lain,
maka kamulah yang harus memberikan hidupmu dan merasakan penderitaan cinta.
Kamu seharusnya mencintai orang yang mencintaimu daripada mencintai orang lain
terus berharap pada cintanya dan akhirnya tersakiti. Jika berpikir secara
logika memang benar apa yang mereka sampaikan kepadaku dan seharusnya aku hanya
perlu menuruti apa yang mereka katakan. Maka aku tidak akan merasakan
penderitaan seperti sekarang ini. Namun, sayangnya hal itu tidak semudah saat
menyampaikannya lewat kata-kata. Mencintai orang lain yang mencintai kita, itu
lebih sulit ketika diterapkan, karena memberikan rasa cinta tidaklah semudah membalikkan
telapak tangan. Malah jika tetap dipaksakan, itu bukan berakhir dengan cinta
tapi sekedar pelampiasan.
Cinta Itu Tidak Bisa DiPaksakan, Dia
Ada Atas Kehendaknya Sendiri
Pernah tidak kamu berpikir kenapa
kamu bisa mencintai seseorang walaupun harus mendapatkan banyak hinaan, cacian,
fitnah atau bagi kamu yang malah diabaikan cintanya? Yah, sama sepertiku, kamu
juga tak tahu jawabannya. Sama seperti itu pula keadaanku sekatang ini. Aku
mencintainya dan jatuh cinta kepadanya, entah bagaimana awalnya. Bisa saja
dimulai dari kenyamanan hingga pertengkaran. Apapun itu, itu yang membuat aku
mencintainya. dan akhirnya ingin memberikan hidupku padanya. Karena cinta itu
tidak bisa dipaksakan, dia tidak dapat dengan mudah diberikan kepada seseorang
dan ducabut dari seseorang yang lain. Kalaupun itu bisa, itu butuh waktu dan
mungkin sangat lama.
Aku Masih Ingin Percaya, Dengan
Ketulusanku, Orang Yang Kucintai Akhirnya Melihatku dan Membalas Cintaku
Kamu boleh mengatakan aku sebagai pribadi yang keras kepala dan cengeng jika seandainya aku nanti akan menemuimu dalam keadaan menangis dan terluka. Namun entah bagaimana, aku masih punya keyakinan yang kuat dalam hatiku. Keyakinan jika aku sabar menunggunya, jika aku tetap berusaha memberikan cintaku. Pada akhirnya dia akan menjadi milikku. Dia akan melihatku karena merasakan ketulusan yang aku berikan. Dia akan memberikan cintanya yang selama ini aku nantikan. Aku tahu itu memang hanya mimpiku dan pasti ada sedikit dari 100 persen kemungkinan itu akan terjadi. Yang aku perlukan sekarang hanya perlu dan sabar untuk menunggu.
Walaupun Kamu Tak Percaya, Tapi Aku
Bisa Merasakan Dia Juga Punya Perasaan yang Sama Seperti Yang Aku Miliki
Aku tak tahu, tapi aku selalu yakin
dan seakan bisa merasakan bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama kepadaku.
Dia juga mencintaiku dan memberikan hatinya untukku. Hanya saja dia memintaku
untuk terus bersabar dan jangan berhenti untuk berusaha. Jangan berhenti untuk
menaruh namanya dalam doa-doaku dan jangan pernah berhenti berharap padanya.
Aku sebenarnya juga tak tahu itu benar kata yang aku dengar dalam hatinya atau
hanya perasaanku saja yang terus meminta melakukan itu. Apalagi dia juga tak
henti memberikan kepeduliaannya kepadaku. Dia juga merespon apa yang aku
perhatikan padanya dan memberikan tanggapan yang positif. Tentu saja semua itu
semakin membuat aku yakin akan perasaannya kepadaku.
Aku Memang Akan Menangis, Jika Akhirnya Tidak Sesuai Dengan Harapan, Tapi Jujur Aku Tidak Menyesal Telah Mencintainya.
Iya, pasti aku akan menangis, marah
dan bisa juga benci padanya jika pada akhirnya dia tidak bisa bersamaku.
Mungkin aku juga akan menganggap dia sedang mempermainkan perasaanku saja
selama ini. Namun itu bukan berarti aku telah menyesal mencintainya. aku hanya
kecewa, karena dia tidak memilihku. Aku mencintainya dan aku tahu tidak ada
akhir yang pasti saat kita mengharapkan seseorang. Hanya Tuhan yang tahu.
Makanya aku akan tetap memilih untuk mencintainya walaupun mungkin aku akan
tersakiti. Tapi, bagiku rasa sakit ini tak sebanding dengan rasa bahagiaku saat
saat aku bisa bersamanya dan membuatnya tersenyum.
Daripada Aku Mencintai Orang Yang
Tidak Ku Cintai, Dan Hanya Akan Menjadikannya Sebagai
Pelampiasan saja
Bukan berarti aku mengatakan bahwa
aku tidak bisa mencintai orang yang mencintaiku dan hanya akan menjadikannya
sebagai pelampiasan saja. Aku juga butuh waktu untuk mencintainya dan merasakan
ketulusan dalam cinta yang dia miliki. Sama seperti aku menunggu orang yang
kucintai. Tak masalah bagiku jika ada orang lain yang akan menungguku. Mungkin
memang suatu hari aku akan menyesal telah mengabaikan cintanya hingga dia
memilih jalan pergi dan menyerah untuk mencintaiku saat aku masih mengharpkan
cinta yang aku tunggu. Tapi aku tak masalah dengan itu, dia boleh pergi dan itu
menandakan bahwa rasa cintanya memang hanya seperti itu untukku. Aku mungkin
akan menangis tapi tak ada hal lain yang bisa aku lakukan. Kalau toh aku
memaksakan untuk mencintainya, dalam posisi aku mencintai dan mengharapkan
orang lain, dia akan lebih menderita karena hanya akan menjadi pelampiasan aku
saja.
1 Comments
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete