Aku mencintaimu dan selalu merindukanmu. Itu yang
selalu aku rasakan setiap harinya. Namun aku selalu bertanya apakah kamu juga
mencintai dan merindukanku? Apalagi jika sekarang kamu sudah bersama orang lain
di sampingmu, yang seharusnya menjadi tempatku. Jujur saja, aku tak pernah
membenci mempunyai perasaan ini kepadamu. Aku menyukainya dan aku tak mau
berhenti atau mundur dari perasaan yang aku miliki. Walaupun aku harus merasa
tersaikiti, merasa cemburu dan aku tak tahu harus kemana aku mengeluhkan semua
itu.
Aku
Merasa Tersakiti Saat Aku Tak Bisa Memandangmu Seperti Dia Memandangmu
Mungkin aku memang terdengar egois, mungkin aku
memang mementingkan diriku sendiri, tapi aku juga ingin memandangmu setiap saat
sama seperti dia memandangmu, aku tahu kamu sudah berusaha memberikan waktumu
kepadaku. Tapi aku merasa itu sangat kurang untuku. Bagiku waktu yang kamu
berikan terlalu terbatas untukku, aku hanya ingin selalu bersamamu dan
melihatmu di tiap waktu. Melihat mu tersenyum untukku.
Aku
Merasa Tersakiti Saat Kamu Membicarakannya Di depanku
Aku menyadari bahwa cintaku ini tidak bertepuk
sebelah tangan, aku tahu kamu juga memiliki sebuah perasaan yang tulus untukku
jauh di dalam hatimu. Namun saat kita berbicara bersama, saat kamu tak sengaja
membicarakannya atau menyebut namanya di depanku, tak tahu kah kamu aku merasa
begitu tersaikiti, apalagi saat kamu membanggakannya, sungguh rasanya hati
teriris.
Aku
Tersakiti Saat Kamu Tidak Melihat dan Sadar Pada Hal-Hal Baik Yang Aku Coba
Lakukan Untukmu
Sepertinya semua kebaikan yang aku miliki, masih
jauh dari apa yang kamu harapkan, semua hal yang kulakukan agar membuatmu
bangga padaku masih belum benar-benar bisa menyentuh hatimu dan menyatakan
ketulusanku mencintaimu. Kamu masih sering mengeluhkan keburukanku dan masih
lebih banyak membicarakannya daripada segala usahaku untuk berubah menjadi
lebih baik. Aku menyadari memang aku belum bisa berubah sepenuhnya. Aku belum
benar-benar bisa menjadi seseorang yang kamu banggakan. Tapi lihatlah ada
banyak hal yang sudah aku usahakan untuk membuatmu melihatku lebih baik.
Aku
Tersakiti Karena Aku Tak Bisa Menyentuhmu Karena Pembatas Yang Kamu Buat Itu.
Aku juga ingin membelaimu saat kamu tertidur
disampingku, aku ingin memelukmu dan merasakan hangat dan nyamannya tubuhmu
saat menyentuhku. Tapi semua itu tak bisa lagi aku lakukan karena kamu mulai
membuat batasan denganku. Kamu bilang kamu hanya ingin yang terbaik untukku.
Tapi aku tidak sabar, hasratku memintaku untuk lebih dekat denganmu, dadaku
sesak dan meronta meminta agar berada dalam pelukanmu. Aku merindukan
sentuhanmu, sentuhan yang sekarang kamu batasi itu.
Tapi,
Aku Tak Bisa Membencimu Karena Aku Percaya Kamu Adalah Akhir Bagiku
Entah kenapa walaupun aku selalu menerima sakit itu,
hingga rasanya aku tak pernah bisa berhenti menangis memikirkanmu. Aku tak bisa
berhenti cemburu dan aku pun tak bisa berhenti takut kehilanganmu. Namun, dalam
hatiku aku selalu percaya, bahwa kamu nantinya akan bersamaku. Pada akhirnya
kamu akan menjadi milikku, dan kita kembali mewujudkan mimpi-mimpi yang telah
kita bangun bersama dulunya. Dalam hatiku dan bibirku, masih tetap namamu yang
keluar yang selalu aku doakan sebagai jodohku baik di dunia atau di akhirat.
Tapi,
Aku Tak Bisa Membencimu Karena Kamu Masih Memberikan Harapan dan Selalu
Meluangkan Waktumu Itu
Bagaimana mungkin aku bisa berhenti mencintaimu,
bagaimana mungkin aku bisa menyerah padamu jika kamu secara terang-terangan
membuka tanganmu untukku. Kamu berusaha walaupun dengan segala batasan itu
untuk selalu bisa menemaniku, memberikan semangat dan tersenyum untukku. Kamu
tidak pernah berhenti untuk memintaku lebih banyak bersabar, lebih banyak
berdoa dan lebih banyak berikhtiar, serta fokus pada kerja yang sedang aku
tekuni sekarang. Kamu juga tidak pernah berhenti untuk menegurku jika aku salah
dan tetap bersikap keras saat aku berusaha untuk membela diriku. Kamu bahkan
masih mengajariku untuk menjadi seorang yang dewasa dan menghiburku saat aku
bersedih dan merindukanmu.
Tapi,
Aku Tak Bisa Membencimu Karena Memang Cintaku Bahkan Lebih Besar Dari Rasa
Benciku
Kamu tahu walaupun aku merasa tersakiti sekarang
ini, walaupun harus lebih banyak mengeluarkan air mata, aku sama sekali tidak
meragukan kamu, aku selalu percaya padamu. itu semua karena rasa cintaku yang
lebih besar dari rasa benciku. Bahkan jika sekarang kamu bersama orang lain,
aku masih merasa itu hanya cambukan untukku agar bisa lebih banyak berubah
menjadi lebih baik. Karena kamu tahu aku tidak akan banyak berubah tanpa
cambukan darimu. Aku percaya kamu sedang dan selalu menungguku disana. Dan aku
juga tidak akan pernah berhenti berharap padamu. aku mencintaimu.
0 Comments