Aku Bertemu Denganmu, Bukan Karena Aku Mau. Tapi Karena Takdir Yang Menginginkan Itu


Kita sama sama tahu bahwa pertemuan kita dirancang, direncanakan bukan karena keinginan kita sendiri. Tapi takdir yang melakukan semua itu. Yang menuliskan dalam kisah hidup bahwa aku harus bertemu denganmu hingga menjalin kisah itu denganmu. Entah apa tujuannya, menjadikanmu benar benar akhir pencarian ku, atau hanya untuk membuatku lebih dewasa dan mengajariku lebih bijak dalam menghadapi masalah hidup. Namun apapun itu, aku tetap mensyukuri perkenalan itu. Aku tidak menyesal bertemu denganmu dan.kuharap kamu juga begitu.

Takdir Yang Mempertemukan Kita. Membawakan Kisah Cinta Itu. Aku Tidak Pernah Memaksakan Rasa Ini Untukmu Begitupun Kamu

Entah bagaimana awalnya pertemuan itu. Semuanya terasa begitu singkat dan cepat hingga rasa itu sama sama terucap dari bibir kita. Aku tak pernah meminta rasa ini apalagi memaksakannya padamu, kamipun juga melakukan hal yang sama kepadaku. Jadi biar saja rasa itu tetap berjalan sebagaimana adanya. Mungkin sudah takdir bahwa namaku pernah tertulis di hatimu dan namamu tertulis di hatiku.

Aku Tidak Pernah Mau Merasakan Rasa Sakit, Dan Jika Aku Tahu Pertemuan Denganmu Ternyata Meninggalkan Luka, Mungkin Aku Berharap Untuk Tidak Pernah Bertemu. Namun Mungkin Itu Takdirku.

Setiap orang bahkan kamupun pasti tidak mau untuk merasakan yang namanya sakit, disiapkan siakan apalagi ditinggalkan. Begitupun diriku, mungkin jika aku tahu akhirnya rasa itu menyisakan rasa sakit, meninggalkan luka di hati. Pasti aku akan memilih untuk tidak pernah bertemu denganmu. Aku memilih untuk menjauhimu dan takdir itu. Namun mungkin sudah takdirku bahwa kamu ternyata bukan seseorang yang jadi akhir pencarian ku.

Meskipun Pertemuan Denganmu Sebenarnya Tidak Aku Inginkan, Tapi Aku Tidak Menyesal Atas Pertemuan Itu. Setidaknya Dibalik Rasa Sakit Itu Ada Banyak Pelajaran Darimu Yang Bisa Aku Dapatkan

Yah, pertemuan itu memang tidak aku inginkan. Jika aku bisa mengulang waktu. Pertemuan denganmu akan aku ubah dan tidak akan aku lakukan. Namun meskipun begitu, jujur dari dalam hatiku aku tidak pernah menyesal bertemu denganmu. Meskipun akhirnya kamu hanya meninggalkan luka di hatiku. Tapi lewat rasa sakit itu aku berusaha untuk kuat dan lebih sabar. Lewat perjalanan denganmu aku belajar untuk lebih menghargai arti sebuah cinta. Pertemuan yang menyesakkan itu tetap memberikan banyak hal yang cukup berarti dalam hidupku.

Dan Kuharap Kamupun Belajar Dari Pertemuan Yang Tidak Diinginkan Itu. Mungkin Takdir Memang Sedang Bermain Dengan Hati Untuk Membuat Kita Dewasa

Biarlah rasa sakit itu ada dan waktu yang akan menyembuhkannya. Aku tidak akan mempermasalahkan itu lagi. Hanya saja aku harap, bukan hanya saja aku yang sedang belajar dari pertemuan itu. Kamupun di manapun kamu berada juga belajar untuk lebih menghargai arti ketulusan dan hubungan. Dan semoga saja jika andaikan takdir mempertemukan kita lagi. Kita bisa selayaknya sama seperti teman yang sudah begitu lama tak berjumpa. Bukannya saling mengenal tapi harus merasa asing.


Baca Juga

Post a Comment

0 Comments