Maaf! Untuk Luka Yang Kamu Torehkan, Mungkin Sudah Aku Maafkan. Tapi Tak Bisa Aku Lupakan.

lensakini.com

Untukmu seseorang yang pernah meninggalkan luka dimasa lalu, jujur aku sudah memaafkan segala luka yang kamu torehkan, aku sudah pasrah dan menyerahkan segalanya pada Tuhanku. 

Bagiku kini, kehadiranmu dulu hanyalah untuk memberikan pelajaran lewat rasa luka yang menyakitkan. Untuk membuatku bangkit dan lebih kuat dalam menghadapi ujian lainnya di masa depan.

Dan pembalasan apapun yang kamu terima, nyatanya aku tak lagi peduli, biar saja Tuhan yang Maha Adil yang akan merencanakan semuanya.

Namun meskipun, luka itu tak lagi menyayat seperti dulu, tapi maaf, semua luka yang kamu torehkan sangat sulit untuk aku lupakan. 

Itu menjadi trauma sendiri dalam hidupku, serta pengingat agar jangan sampai salah dalam melangkah. 

Jadi kumohon jangan pernah kembali dan mengorek luka lama. Karena kamu sudah tak lagi sama nilainya seperti dulu saat mengenalmu

Seiring Dengan Waktu, Luka Itu Tak Lagi Menyiksa Dan Maaf Bisa Aku Berikan

Aku menyadari bahwa apapun yang terjadi memang harus terjadi dan mungkin itu sudah menjadi rencana Tuhan dalam hidupku. 

Meskipun awalnya rasa sakit itu membuat rasa benci dan dendam menumpuk dalam hati, aku berusaha keras untuk menepisnya. 

 Apa yang kuinginkan sekarang tak lebih hanya rasa damai dan bahagia dari kasih sayang, juga cinta tulus lainnya yang hadir dalam hidupku

Sehingga aku berusaha memaafkan hatiku sendiri, memaafkan dirimu sesulit apapun itu. Aku sadar bahwa kedamaian dan kebahagiaan yang aku harapkan, tak mungkin kudapatkan jika hatiku masih dipenuhi dengan dendam dan rasa sakit.

Bersyukur, lewat bantuan sang waktu. Aku berhasil memaafkan diriku sendiri, mengikhlaskan semua yang terjadi dan bisa tersenyum kembali, serta mensyukuri jalan hidupku lagi

Namun, Memaafkan Bukan Berarti Aku Melupakan, Justru Rasa Sakit Darimu Kubuat Pelajaran Berharga Agar Tak Lagi Terluka Karena Hal Yang Sama

Dengan rasa sakit itu, aku menjadi lebih kuat. Dengan segala kekurangan yang kamu sampaikan kepadaku, membuatku semakin berbenah diri dan menjadi lebih baik.  

Aku berusaha menjadikan rasa sakit itu sebagai pelajaran berharga untuk langkahku selanjutnya. Agar aku tak lagi terjebak dalam rasa sakit yang sama dan lebih berhati hati dalam mengambil keputusan. 

Rasa sakit itu pula, yang membuatku lebih dekat dengan Tuhan dan lebih banyak menginstropeksi diri sendiri. 

Jadi Kuharap Cukup Sekian Kisah Kita Berakhir, Semoga Tuhan Tidak Perlu Mempertemukan Lagi

Kamu tahu luka yang kamu berikan bukan hanya luka biasa yang bisa diobati dengan obat.

Justru luka yang tak berdarah itu, bahkan sempat membuatku berada di titik terendah dalam hidupku, membuatku kehilangan semangat hidup dan topangan untuk melangkah. 

Sampai Tuhan mengulurkan kasih sayangNya untuk menyelamatkan hidupku dan mengembalikan senyumku yang sempat hilang. 

Sehingga pastikan kisah kita telah berakhir. Lebih baik untuk tidak saling bertemu kembali. 

Dan memang jika Tuhan ternyata merencanakan hal lain, lebih baik anggap saja aku orang asing seperti pula aku akan menganggapmu orang asing, layaknya kita tak pernah berjumpa dikehidupan yang telah lalu.

Karena Bagiku Kamu Hanyalah Seseorang Dari Masa Lalu Yang Tak Bisa Mendapatkan Kesempatan Kedua dan Kepercayaanku Lagi

Sebaik apapun aku berusaha memaafkan dan mengikhlaskan kesalahanmu, aku tetap manusia biasa yang rapuh dan mudah jatuh dalam kebencian, dendam dan sakit hati. 

Bagiku semua rasa sakit itu telah menyadarkan dan membuka mataku yang selama ini tertutup pesonamu, bahwa kamu tak lebih dari seseorang yang tak pantas mendapatkan kesempatan dan kepercayaanku lagi. 

Jadi lebih baik tak usah kembali, salurkan saja pada orang lain, karena aku tak akan lagi memberikan kepercayaan yang sama. Bagiku kamu sudah tak lagi seindah yang dulu.

Dan Jika Semesta Mempertemukan Kembali. Mari Kita Sama-Sama Tak Mengenal, Seolah Tak Pernah DiPertemukan 

Takdir tak ada yang tahu, dunia ini sempit, sehingga kita sering dipertemukan dengan orang yang tak kita harapkan. 

Jadi, ketika semesta tiba-tiba mempertemukan kita lagi. Mari sama-sama tak perlu mengenal lagi. Mari kota fokus pada kehidupan masing-masing. 

Seolah, tak pernah ada kisah sebelumnya. Seolah kamu hanya orang lain bagiku, begitupun sebaliknya. 

Baca Juga