Aku Bukan Orang Baik, Hanya Saja Allah Terlalu Baik Dengan Menutupi Aib Keburukanku


Kadang saat aku bercermin dan melihat diriku sendiri, saat orang memujiku karena beberapa hal yang membuat mereka bahagia, menganggapku sebagai orang baik, aku hanya tersenyum dan bersyukur. Karena nyatanya jika Allah SWT membuka aib keburukanku, sungguh hanya malu yang kurasakan atas dosa-dosaku dulu. Sebelum aku mulai berubah, mulai hijrah, sisi hitam dalam hidupku yang tak mungkin bisa kuubah. Namun, dengan petunjukNya, hidayah dan Kasih SayangNya, aku berhasil menemukan jalan yang benar dan berusaha menjadi istiqomah.

Aku Pernah Punya Sisi Kelam, Sisi Terburuk Dalam Hidupku. Hingga Jika Aku Mengingatnya Aku Begitu Menyesalinya

Aku yakin setiap orang punya fase dimana hidup mereka begitu berantakan. Jauh dari cahaya Illahi, suka pada hal hal yang jelas itu akan menjerumuskan pada limbah dosa. Fase dimana hal yang paling memalukan kita lakukan dengan kesadaran, karena masih menganggap semua itu adalah hal yang biasa. Dan jika ada orang yang mengetahuinya maka tidak mungkin orang itu mengatakan bahwa kita adalah orang yang baik. Begitupun juga diriku. Fase dimana aku begitu menyesali apa yang telah aku perbuat dan titik dimana aku paling terjatuh. Hingga tangan Tuhan hadir dan meraihku kembali.

Namun Sungguh Hidayah Allah Itu Begitu Indah, Kasih Sayangnya Yang Membawaku Kembali Dalam Perubahan dan Menutupi Semua Keburukanku.

Tidak semua orang mendapatkan hidayah dan mampu memahami hidayah itu, Saat Allah memberikan ujian untuk membuat manusia sadar akan kesalahannya dan kembali bertobat. Dan aku bersyukur, Hidayah itu hadir tepat saat aku begitu rapuh, kasih sayangNya kembali kurasakan saat aku berusaha memulai kembali dan berubah dari segala keburukanku. Hingga sekarang aku bisa menjadi sosok baru, yang insyaAllah lebih baik lagi kedepannya.

Kadang Aku Berpikir, Jika Allah Membuka Aib Keburukanku Itu, Akankah Mereka Masih Menganggapku Baik Seperti Yang Mereka Sangkakan? 

Melihat orang disekitarku memuji sesuatu dariku, entah itu prestasi, akhlak ataupun hanya penampilan fisik, dan bergembira untuk itu, jujur aku merasa bangga. Aku merasa setidaknya aku sudah lebih baik dari perbuatan ku yang dulu. Dan bersyukur karena wajah wajah yang tersenyum itu sama sekali tak tahu akan aib dan keburukanku. Karena jika saja mereka tahu, entah kenapa aku tak yakin mereka akan menganggapku orang baik sampai memujiku. Mungkin hanya cemooh dan hinaan yang aku rasakan.

Tapi Aku Bersyukur, Keburukanku Yang Hanya Aku dan Allah Tahu Menjadi Pengingat Bagiku Bahwa Aku Bukan Orang Yang Benar Benar Baik. Aku Hanya Sedang Berusaha Baik dan Bersyukur Allah Menutupi Keburukanku. 

Meskipun menyesali apa yang telah aku lakukan di masa lalu, dan pasti tidak mungkin bagiku merubahnya. Tapi akan aku jadikan itu sebagai pengamalam hidup. Hal itu akan membantuku untuk tidak sombong saat orang lain memujiku atau menganggapku orang baik. Hal itu akan menjadi pengingat, begitu baik dan sayangnya Allah padaku, sehingga semua keburukanku tertutupi. Dan juga sebagai semangat, agar aku bisa lebib baik lagi dan istiqomah dengan hal baru yang aku lakukan.




Baca Juga

Post a Comment

0 Comments