Apakah aku punya salah sama kamu?, apakah aku kurang baik untukmu?, ataukah bersamaku kamu merasa bosan? Atau apa dan kenapa? Kamu akhirnya pergi meninggalkan aku begitu saja. Semua pertanyaan itu terasa bergelayut di otakku, membuat aku tak tenang, karena selalu memikirkan kesalahanku terhadapmu. Dan tak pernahkah kamu tahu bahwa itu lebih menyiksaku daripada rasa sakit atas kehilanganmu. Itu membuatku benar benat kecewa hingga putus asa. Seharusnya setelah rasa sakit itu, kamu tidak menyiksaku dengan rasa ingin tahu. Menyiksaku dengan tak memberikan alasan yang jelas atas kepergianmu.
Saat Aku Sudah Berjuang Banyak Hal Untukmu Dan Ternyata Kamu Pergi, Aku Sungguh Kecewa Dan Sakit Hati. Tapi Rasa Kecewa Itu Lebih Besar Saat Kamu Pergi Begitu Saja Tanpa Alasan Yang Jelas.
Jika tujuanmu ternyata adalah menyakitiku, maka selamat kamu berhasil. Jika tujuanmu mempermainkan hati dan perasaanku, maka kamu juga berhasil. Atau jika tujuanmu hanya untuk memanfaatkan rasa cinta dan peduliku, kamu benar benar berhasil. Tapi setidaknya setelah semua keberhasilanmu melukai hatiku, seharusnya kamu tidak lagi menambahnya dengan pergi tanpa alasan yang tak pasti.
Kamu Itu Sebenarnya Manusia Atau Bukan? Setelah Semua Rasa Sakit Yang Kamu Berikan, Kamu Menyiksaku Dengan Rasa Penasaran. Seakan Aku Bukan Manusia Yang Juga Punya Perasaan.
Ok, jika memang kamu mau pergi ya silahkan, itu keputusanmu dan akupun akan berusaha menerima keputusan itu dengan lapang dada dan mengikhlaskannya sesulit apapun itu. Tapi, setidaknya saat aku tanyakan kenapa? kamu harusnya bisa menjawab apa alasannya. Bukannya pergi begitu saja. Aku manusia hey, aku juga punya perasaan, bukan sampah atau benda mati yang bisa kamu buang begitu saja setelah bosan.Jadi Jangan Salahkan Aku Jika Aku Menerka nerka Alasan Buruk Atas Kepergianmu Yang Tak Jelas. Itu Untuk Membantuku Melupakanmu dan Mengurangi Rasa Sakitku
Ini semacam terapi penyembuhan untukku atas luka yang pernah kamu torehkan, yaitu dengan berpikir bahwa kamu pergi karena kamu memang orang brengsek yang tidak bisa menghargai orang lain, dengan berpikir kamu memang bukan orang yang pantas untukku dan bersamamu yang kudapatkan tak lebih dari rasa sakit semata. Biarlah kamu menyebutku play victim sekalipun, toh kamu juga pergi tanpa kejelasan.
0 Comments