Tidak Semua Orang Peduli Pada Kesahmu. Jadi Cukupkan Allah Sebagai Tempat Keluhmu

Sadarilah, bahwa saat kamu terlalu banyak berkeluh kesah pada orang lain. Terlalu banyak mengumbar masalah hidupmu pada seseorang, meski dia orang yang kamu percaya sekalipun. Akan banyak kerugian yang akan kamu rasakan daripada solusi yang kamu terima.

Pertama, tak semua orang yang kamu curhatkan akan peduli pada apa yang terjadi dalam hidupmu. Mereka hanya mendengarkan sebagai formalitas atas dasar pertemanan, hingga lama-lama merasa jengkel dan bosan sendiri padamu. Kedua, bisa jadi ada salah satu temanmu yang justru menikung, membicarakan masalahmu dengan orang lain di belakangmu, bahkan mengolok tanpa sepengetahuanmu. Ketiga, biasanya, kamu lupa untuk memfilter ucapan, sehingga aibmu kadang kamu sendiri yang beberkan pada orang lain. Ke empat, bukannya solusi yang akan kamu dapatkan, namun ada beberapa orang yang justru mengompori dan membuat masalahmu menjadi lebih runyam daripada sebelumnya.

Intinya, kamu bisa saja berkeluh kesah pada seseorang yang benar-benar kamu percaya atas masalahmu. Namun, akan lebih baik, jika cukup Allah saja yang menjadi tempatmu bersandar, menangis dan berkeluh kesah, serta minta solusi atas masalah yang sedang hadapi. Dengan begitu, selain kedekatanmu pada Allah akan bertambah lewat beribadah, kamu bisa menjaga diri dari mengumbar aibmu sendiri dan menemukan solusi yang benar benar kamu butuhkan.

Tidak Semua Orang Akan Peduli Pada Masalahmu. Untuk Mereka Yang Menyukaimu, Hanya Akan Semakin Bertambah Kesedihannya. Untuk Orang Yang Tak Sebenarnya Menyukaimu, Hanya Akan Memperolokmu Di Belakang


Kita tidak bisa menilai seseorang, hanya karena merasa dekat dengannya atau menganggapnya sebagai teman. Pengkhianatan bisa datang darimana saja. Namun, lebih banyak datang dari orang yang paling dekat. Sebab dia yang lebih banyak tahu soal kelemahan yang kita miliki. Namun, bukan berarti semua orang yang ada disekeliling itu bermuka dua. Tetap ada yang benar-benar tulus menyayangi dan menginginkan yang terbaik dalam hidup ini.

Tapi, tetap saja, saat kamu mencurahkan masalahmu pada mereka yang benar benar tulus menyayangimu. Kamu akan merasa bersalah, sebab membuat mereka ikut bersedih atas masalahmu. Kamu merasa, membuat mereka serasa ikut terbebani. Padahal dalam hati, kamu hanya ingin membuat mereka bahagia, tanpa tahu seberapa susahnya hidupmu atau seberapa besar masalahmu.

Sedang, saat kamu menceritakan masalah pada seseorang yang tak yakin tulus menyukai dan menyayangimu. Maka, bisa jadi, masalah itu akan menjadi boomerang yang akan semakin menghancurkanmu kedepannya nanti. Mereka akan menjadikannya sebagai bahan olokan, gosip dan ejekan sebab mengetahui apa saja kelemahan yang kamu punya. Paling buruk, ada orang-orang yang bukannya membantu menemukan solusi, tapi justru mengompori dan merunyamkan masalah itu. Bukannya kamu menjadi tenang setelah menceritakan masalahmu, namun justru trauma dan menyimpan kebencian semakin dalam.

 Jujur Saja, Saat Kamu Berkeluh Kesah Pada Orang Di Sekitarmu Bukan Lagi Untuk Mencari Solusi. Tapi Lebih Agar Mendapatkan Perhatian dan Rasa Kasihan Dari Mereka. Padahal, Tanpa Kamu Sadari, Banyak Dari Mereka yang Merasa Jengkel Dan Ilfil Sendiri Padamu Nanti


Awalnya, kamu menceritakan masalahmu pada seseorang, memang agar mendapatkan solusi pada masalah yang sedang kamu hadapi. Namun, lama-kelamaan curhatan itu, menjadi candu dalam hidupmu. Kamu seakan tidak malu lagi mengumbar masalah hingga aibmu sendiri pada public. Berharap rasa kasihan, juga pembelaan mereka atas masalahmu. Hingga, tak sadar sampai melebih-lebihkan cerita, membalikkan fakta, bahkan terkesan playing victim. Kamu merasa paling menderita, terkhianati, sampai lupa untuk intropeksi diri.

Yah, kamu pasti akan mendapatkan simpati. Namun, sampai kapankah itu? Tidak bisa dipungkiri, mereka yang lagi-lagi mendengar keluhan yang sama darimu, juga akan merasa bosan dan jengkel sendiri padamu. Sebab, mereka merasa, keluhmu bukan lagi untuk mencari solusi, tapi justru ladang untuk membuka aibmu sendiri. Mereka akan merasa jengkel dan ilfil saat kamu selalu mengumbar masalah pada public.

Sampai Allah Menegurmu, Kamu Akan Merasa Malu Sendiri. Saat Sadar Bahwa Ternyata Mengumbar Aibmu Pada Semua Orang Justru Lebih Banyak Merugikanmu


Malu dan menyesal, itu adalah hal pertama yang akan kamu rasakan saat Allah Menegurmu. Mereka yang kamu pikir akan peduli pada kesahmu, akan selalu memberikan pembelaan padamu, yang kamu percaya rahasiamu akan aman. Ternyata mengkhianatimu, menjauhimu, merasa jengkel padamu, hingga membicarakanmu sebagai bahan olokan bersama orang lain. Sungguh, kamu akan menyesali semuanya, bahkan merasa trauma dan tidak mudah percaya pada seseorang.

Ingat, pertemanan pun ada batasnya dan Allah sudah begitu baik dengan menutupi aib-aibmu. Saat curhatpun niatkan dengan sungguh-sungguh hanya untuk mencari solusi pada masalah yang sedang kamu hadapi. Tak perlu melebihkan atau mengurangi hanya agar kamu terlihat baik dan semata hanya menjadi korbannya. Allah Maha Mengetahui maksud dalam hatimu, jadi jangan sampai menyesalinya.

Sehingga, Lebih Baik Cukup Curhatkan dan Keluhkan Masalahmu Hanya Pada Allah SWT Dalam Sujudmu. Mintalah Petunjuk Terbaik Dalam Doamu, dan Pertolongan Dari Setiap Masalahmu. Tak Lupa, Perbanyak Istighfar dan Menahan Diri Dari Mengumbar. Orang Lain Cukup Tahu, Bahwa Kamu Baik-Baik Saja Dalam Hidupmu


Tidak ada tempat terbaik untuk bersandar, berkeluh kesah selain pada Allah Ta’ala. Sebab, memang hanya kepadaNya, kamu harus menggantungkan hidup dan memohon perlindungan. Percayalah, kepasrahan dalam ketawakkalan itu akan menuntunmu untuk menemukan solusi terbaik, juga membuat beban di pundakmu terasa lebih ringan dan mudah.

Tak lupa, perbanyak beristighfar dan memohon ampun, sembari mengintropeksi diri. Siapa tahu, masalahmu adalah akibat dari perbuatanmu sendiri. Siapa tahu kamu tak sengaja melakukan kesalahan pada orang lain dan menyakiti hatinya. Siapa tahu, masalah itu adalah teguran dari Allah kepadamu, juga bentuk perlindungan dariNya.

Orang lain, hanya perlu tahu bahwa kamu sedang baik-baik saja dalam menjalani hidupmu. Kamu menjalani hari-harimu dengan sebaik mungkin. Sedang sisanya, serahkan sepenuhnya kepada Sang Pemilik Kehidupan dan yakin, yang terbaik akan kamu dapatkan di akhir nanti.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments