Beretikalah Dalam Jatuh Cinta. Sebab Wanita Baik Tidak Akan Menjatuhkan Perasaannya Pada Pria Milik Wanita Lain

instagram.com

Meski, perasaan dan cinta bisa hadir kapan saja, dimana saja dan pada siapa saja. Bukan berarti, kamu membenarkan diri saat hatimu terpaut pada seorang pria yang telah memiliki pasangan dan terikat dalam suatu hubungan. 

Sadarilah, jatuh cintapun juga ada etikanya. Apalagi sebagai wanita yang lebih banyak menggunakan perasaannya dalam melakukan segala hal. Seharusnya kamu peka dan mengerti, bahwa saat hatimu dibiarkan terlarut dalam cinta yang salah. Akan ada hati wanita lain yang terluka, bahkan ada sebuah keluarga yang mungkin akan hancur berantakan. 

Sehingga jagalah hatimu. Sebab cinta itu haruslah dipupuk dengan benar. Lagipula, mungkin saja, saat hatimu menggebu untuk memperoleh seorang pria beristri. Itu bukan cinta tapi obsesi. Itu bukan cinta tapu nafsu yang akan menghancurkan dirimu sendiri. 

Jatuh Cinta Itu Punya Etika. Karena Itulah Manusia Diberikan Akal Untuk Berpikir Dan Hati Untuk Tahu Cintanya Itu Benar Atau Salah

Cinta memang membutakan. Namun, mau tidaknya hatimu terbutakan oleh cinta, juga kembali pada dirimu. Sebab kamu tahu cinta yang membutakan, hanya akan menghancurkan hidupmu sendiri. 

Misal, kamu jatuh cinta dengan buta pada seorang pria lajang. Kemungkinan besar kamu akan berakhir dengan ditinggalkan, masa depanmu hancur, hingga melemparkan kotoran dan rasa malu pada keluarg.

Apalagi, jika kamu menjatuhkan perasaanmu pada Pria beristri. Bukan hanya dirimu yang akan hancur lewat karma, akan ada pula hati wanita lain dan sebuah keluarga yang terluka. Ditambah lagi, sanksi sosial yang sangat mungkin kamu terima di masyarakat. 

Padahal, Allah telah memberikan akal dan pikiran untuk berpikir. Hati sebagai petunjuk alami ketika kamu bingung dalam memilih yang salah atau benar. Jadi saat kamu tahu cinta buta itu salah, mencintai pria beristri itu salah, maka jagalah hatimu untuk tidak terjebak di dalamnya. 

Jatuh Cinta Itu Punya Etika. Sebab Pada Hakikatnya Cinta Itu Indah. Bukan Meninggalkan Luka Apalagi Bahagia Di Atas Penderitaan Wanita Lainnya 

Allah SWT memberikan nurani yang berlebih di hati wanita. Oleh sebab itu, kebanyakan wanita akan menangis dan ikut bersedih ketika mendengar, melihat atau membaca kejadian buruk atau musibah yang terjadi pada orang lain. Sehingga seringkali wanita  disebut makhluk yang cengeng saat sudah terlanjur terbawa perasaan. 

Jadi aneh sebenarnya, saat ada seorang wanita yang tidak peka pada perasaan wanita lain dan lebih mementingkan egonya sendiri. Wanita yang bersusah-susah menfitnah wanita lain untuk merebut prianya, wanita yang menjatuhkan martabatnya untuk menjebak seorang pria untuk menjadi miliknya.

Padahal saat itu, dia tahu pria itu telah menjalin hubungan dengan wanita lainnya, bahkan telah berkeluarga dan mempunyai tanggung jawab pada keluarganya. Senangkah dia saat ada sesamanya yang terluka? Bahagiakah dirinya saat tahu caranya salah dan ada yang menderita? 

Jatuh Cinta Itu Ada Etikanya. Apalagi Semua Perbuatan Ada Karmanya dan Hatimu Manusia Itu Mudah Dibolak-balikkan 

Selalu ingatkan hatimu, sebelum melangkah, memilih dan melakukan sesuatu bahwa apa yang kamu tabur itulah yang akan kamu tuai.

Jika sekarang kamu menghancurkan sebuah keluarga, ada saatnya hidupmu sendiri yang akan hancur kedepannya. Jika sekarang kamu merebut pria yang tak setia, akan ada saatnya kamu juga akan dikhianati olehnya. Jika sekarang kamu melukai hati seorang wanita, maka hatimu juga akan dilukai, bahkan lebih parah. 

Hati manusia itu mudah sekali berubah, cinta menggebu yang kamu rasakan hari ini, semakin lama juga akan mereda dan pudar bersamaan dengan waktu. Dan saat karma itu hadir, maka kamu hanya bisa menyesalinya serta berakhir dengan rasa bersalah. Apalagi belum balasan yang akan kamu terima pula di akhirat nanti. 

Jatuh Cinta Ada Etikanya. Setidaknya Wanita Baik Akan Berpikir Bagaimana Nasibnya Atau Orang Yang Disayanginya Saat Berada Dalam Posisi Wanita Yang Tersakiti

Pelakor itu pasti bukan wanita yang baik, karena hatinya sudah terlanjur mati, sehingga tidak mampu merasakan tangis dan ratapan wanita lain atau keluarga yang ditinggalkan. Mereka tidak peduli dan khawatir pada dirinya atau orang disekitarnya yang bisa saja mendapat ganjaran karma yang serupa. 

Mereka yang hanya memikirkan kebahagiaan dirinya sendiri, padahal membahagiakan orang lain adalah suatu akhlak yang mulia. Mereka tidak takut pada Allah sebab telah menghancurkan suatu keluarga yang bahagia. Mereka terlalu sombong, sebab tidak khawatir azab yang pedih akan sampai padanya nanti. Mereka tak takut disebut murtad, padahal jelas wanita perusak rumah tangga sudah tidak dianggap sebagai golongan Nabi Muhammad SAW

Jatuh Cinta Itu Ada Etika. Bahagia Memang Harus Diraih. Tapi Saat Ada Banyak Pria Single. Kenapa Harus Menjatuhkan Martabatmu Pada Pria Beristri? 

Hubungan memang bukan untuk mencari kebahagiaan, tapi jika tidak bisa bahagia lalu untuk apa hubungan harus dipertahankan. Apalagi, hati mudah dibolak balikkan dan setiap perbuatan selalu ada konsekuensinya. 

Kamu itu cantik, single, berpendidikan, berprestasi dan pantas mendapatkan seorang lelaki baik dan bertanggung jawab. Utamanya dia juga mencintai dirimu seutuhnya, bukan hanya untuk menjadi yang kedua, ketiga, simpanan atau selingkuhan. 

Kamu punya harga diri dan pantas untuk dibahagiakan. Jadi jangan pernah menjatuhkan martabatmu pada pria yang beristri. Tenanglah, cinta semenggebu apapun itu tetap bisa dikendalikan. Saat kamu telah berpikir waras kembali, kamu akan sadar bahwa kamu sedang memperjuangkan seseorang yang salah. 

Jadi tinggalkan dan tolak cinta pria beristri itu, sebab kamu berhak mendapatkan cinta yang nyata dan utuh padamu. Apalagi Allah juga telah menyiapkan seseorang yang terbaik dan mencintai sepenuh hatinya. Dan tentu saja menjadikan kamu satu-satunya. Bukan kedua, apalagi simpanan yang didatangi saat ada maunya saja. 


Baca Juga

Post a Comment

0 Comments