![]() |
| widiynews.com |
Salah satu kunci kesabaran saat hatimu sedang terluka atau bingung adalah dengan tetap berbaik sangka pada takdir yang Allah berikan. Katakan pada dirimu sendiri, bahwa apapun yang terjadi, kamu pasti baik-baik saja. Katakan pada dirimu bahwa seseorang yang baik pasti akan mendapatkan yang baik, dan dibalik setiap musibah yang kamu terima ada hikmahnya.
Sebab, walau sabar tidak secara langsung menghilangkan rasa
luka, lelah, lemah, sakit dan amarah yang membuat hatimu benci. Tidak serta
merta membuatmu langsung ikhlas saat kehilangan atau dikhianati.
Namun, dengan men-sabarkan dan mengikhlaskan diri, hatimu
akan jauh lebih tenang, bisa berpikir lebih logis dan tidak terburu-buru
membenci atau putus asa. Dengan tetap berprasangka baik, kamu pasti bisa
melewati ujian itu dengan sabar, hingga tetap fokus untuk berikhtiar dalam
memperbaiki diri.
Sabar Itu Memang Tidak Akan Membuat Rasa Sakit Di Hatimu Langsung
Hilang. Namun, Setidaknya Membuatmu Melihat Luka Itu Bukan Hanya Dari Rasa
Sakitnya Saja
Pertama, kamu harus yakin bahwa apapun takdir yang Allah
beri itu pasti yang terbaik bagimu. Entah itu pertemuan atau perpisahan, sedih
ataupun bahagia, juga musibah maupun anugerah.
Memang, rasa sakit yang kamu terima tidak akan langsung
tersembuhkan dengan hanya bersabar dan sabar. Luka yang seseorang ciptakan
tidak akan langsung menjadi bahagia, saat kamu menghadapinya dengan ikhlas dan
sabar. Masalah juga tidak akan langsung terselesaikan hanya dengan rasa sabar.
Namun lewat rasa sabar itu, kamu memberikan waktu dan
pikiranmu untuk merenungi kembali semua langkah hidupmu. Membuatmu melihat luka
dan musibah bukan hanya dari sisi yang menyedihkan. Melihat pengkhianatan orang
lain bukan hanya sebagai bentuk ketidak adilan.
Tapi juga bisa melihat dan mempelajari bahwa ternyata itu
semua adalah bentuk perlindungan Allah, nikmat Allah dan jalanmu untuk
menggurugurkan dosa, juga langkahmu untuk menemukan sesuatu atau seseorang yang
lebih baik, serta lebih mendekatkan diri pada Allah lewat ibadahmu.
Sabar Itu Merupakan Salah Satu Benteng Untuk Membuatmu
Menjadi Lebih Kuat dan Tegar Dalam Menghadapi Setiap Masalah Yang Hadir, Selain
Dengan Sholat.
Tidak ada pertahanan seseorang yang lebih baik ketika
melewati ujian dalam hidupnya selain dengan rasa sabar. Rasa sabar yang
terbentuk, karena memang tidak ada yang bisa kamu lakukan selain menerima nasib
dan takdirmu dengan lapang dada. Rasa sabar untuk meneguhkan diri bahwa kamu
adalah orang yang tegar dan kuat serta tidak mudah berputus asa.
Rasa sabar yang terbentuk karena itu memang jalan dan
pertahanan terbaik yang kamu punya, selain sholat. Apalagi, Masalah dan ujian
pada dasarnya memang untuk menguji kesabaran hatimu, meneguhkan kepercayaanmu
pada Allah dan membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik serta dewasa.
Sabar Itu Memang Melelahkan, Sakit dan Membosankan. Namun,
Allah Menjanjikan Selalu Bersama Dengan Orang Yang Sabar
Tidak mudah memang, mengimplementasikan kata ‘sabar’ dalam
hidup. Banyak yang gagal, menyerah dan putus asa, ada pula yang terpancing,
hingga membuat penyakit hati dan kebencian merasuk dalam hatinya, karena sudah
tidak kuat dan menciptakan batas kesabarannya sendiri.
Sabar itu memang melelahkan, sakit dan membosankan seolah
usahamu sia-sia atau tidak jelas kapan berhasilnya.
Namun, bagi kamu yang beriman. Hamba Allah yang bertakwa,
kamu harus yakin bahwa dalam melewati kesabaran itu kamu tidak pernah
sendirian. Allah bersama orang-orang yang sabar dan ikhlas. Allah akan
memberikan pertolongan dan kebahagiaan, bagi kamu yang pantang untuk menyerah.
Maka Sabarkanlah Hatimu. Gunakan Pikiran Yang Positif,
Ikhtiar Yang Maksimal dan Prasangka Baik Untuk Sukses Dalam Melewati Ujian
Kesabaran Itu
Pertama, belajarlah untuk ikhlas, lalu kendalikan hatimu
untuk tetap bersabar menerima segala sesuatu yang memang ditakdirkan bagimu.
Kemudian, tetaplah menjadi dirimu sendiri, tetaplah berikhtiar sebaik mungkin,
dan tetaplah berprasangka baik pada masa depanmu nanti.
Seseorang yang sabar, tawakkal dan tabah, bukan dia yang
menyerah dan tidak mau berusaha lagi. bukan dia yang berputus asa dalam mencari
solusi dalam masalahnya. Bukan dia pula yang merasa bahwa hidup ini tak adil,
lalu acuh dan tidak peduli lagi.
Namun, seseorang yang tetap berpikir positif, berusaha
merelakan apa yang pergi dan kembali, tetap berprasangka baik, mau belajar dari
segala kesalahan dan berikhtiar dengan maksimal. Karena dia yakin Allah bersama
orang yang sabar serta membantu mereka yang tidak pernah lelah berusaha.
Dalam Kesabaran Itu, Percayalah Kamu Akan Baik-Baik Saja.
Kamu Punya Allah, Juga Semangat Untuk Memperbaiki Diri. Dan Itu Lebih Cukup
Sebagai Bekal Hidup Yang Lebih Baik.
Lebih banyak nikmat yang wajib kamu syukuri daripada luka
yang harus kamu tangisi. Bahkan, disetiap luka itu juga ada hikmah yang akan
membuatmu bersyukur nanti. Jadi lewati setiap sakit, luka dan kecewa itu dengan
rasa sabar. Dalam sabar itu, tetap berprasangka baik dan ikhtiar yang maksimal.
Percayalah, orang baik pasti dapat yang baik. Sabar akan
berbuah kebahagiaan manis dan melegakan hati. Terpenting kamu punya Allah,
menyandarkan hatimu sepenuhnya kepadaNya dan istiqomah dalam memperbaiki diri.
Maka, itu lebih dari cukup untuk menjadi bekal hidup yang lebih baik.

0 Comments