Untuk kamu yang masih istiqomah menanti seseorang yang tepat atau kamu yang tinggal menununggu Hari H pernikahan. Selagi masih ada waktu, mulailah untuk memperbaiki niat dalam berumah tangga nantinya. Pastikan, kamu menikah karena Allah dan sebagai wujud ibadahmu. Sehingga kamu pun bisa menerima pasanganmu lebih legowo dan sama sama berusaha untuk saling membimbing dalam kebaikan dan kesabaran.
Apalagi Janji Allah itu nyata dan Allah pun telah menjanjikan bahwa lelaki yang baik akan dipertemukan dengan perempuan yang baik. Sehingga Benahi niat, perbaiki dan pantaskan diri sebaik mungkin, legowo menerima pasangan dan niatkan sebagai bentuk ibadah. Begitupun, ketika pasanganmu justru menjauhkanmu dari Allah dan membuatmu kehilangan rasa syukur. Jangan ragu untuk melepaskan diri dari kedzaliman dan mendapatkan yang lebih baik.
Menikahlah Sebagai Bentuk Ibadahmu. Bukan Ikut Tren atau Takut Digibahi Orang Lain Urusan Pernikahan
Jika kamu meniatkan pernikahanmu sebagai bentuk ibadah. Maka kamu akan menyiapkan diri sebaik mungkin. Bukan fokus menjajali setiap hati, tapi fokus memperbaiki diri. Bukan fokus bergalau ria, namun fokus berdoa sepenuh hati. Bukan fokus nelangsa menunggu dia yang belum hadir, tapi fokus membahagiakan diri dan keluarga serta meraih mimpi. Sebab kamu tahu bahwa urusan jodoh itu urusan Allah SWT
Jangan buru-buru menikah karena ikutan tren atau takut di cap perawan tua oleh orang lain. Sebab apapun yang terjadi dalam pernikahanmu kamu sendiri yang akan menanggung dan merasakannya bukan orang lain.
Menikahlah Sebagai Bentuk Ibadahmu, Dengan Berusaha Menerima Kurang Lebih Pasangan Dengan Sepenuh Hati. Bukan Karena Tampilannya, Mapannya, Untuk Investasi Anak Atau Sudah Terlanjur Berharap Padanya.
Percayalah, setelah menikah akan ada banyak hal yang baru kamu tahu dari kekasihmu. Akan ada banyak yang mungkin tidak kamu sukai dan sukai darinya. Bisa jadi, ada pula yang sulit kamu terima. Kamu selalu berharap untuk bisa menjadikan pasanganmu sebagaimana yang kamu inginkan, namun lupa memikirkan kenyamanan dan kemampuan pasangan sendiri. Sehingga hubungan bukan membaik, tapi justru semakin tidak nyaman.
Padahal menikah karena Allah, berarti kamu juga pasrah dan legowo menerima kurang lebih pasangan. Asal dia tidak dzalim dan tidak menjauhkanmu dari Allah SWT. Sehingga jangan menikah sebab melihat tampan, mapan atau mungkin ada harapan yang kamu gantungkan padanya. Sebab berharap pada manusia itu akan membuatmu kecewa, sedang berharap pada Allah pasti membuatmu bahagia.
Dan jangan pula menikah sebagai bentuk investasi pada anak-anakmu nantinya. Berharap untuk didoakan, dibahagiakan dan diurus ketika tua. Karena Hal itu hanya akan membuat ketulusanmu dalam merawat dan membesarkan anak-anakmu menjadi sia-sia.
Cukup pasrah saja pada Allah dan jadikan anak-anakmu sebagai titipan terindah. Jadi, meski kamu dan pasanganmu masih diuji dengan belum dihadirkannya keturunan, itu sama sekali tidak akan melunturkan perasaan cinta dan kasih sayang.
Menikahlah Sebagai Bentuk Ibadahmu. Walau Pasangan Bisa Menjadi Ujian. Namun, Allah Telah Menjanjikan Yang Baik Pasti Bertemu Dengan Yang Baik Begitupun Sebaliknya.
Pernikahan memang bertujuan untuk bahagia dan samawa. Namun, dalam pernikahan pasti hadir ujian baik dari orang lain atau pasangan sendiri. Sebab pernikahan butuh perjuangan, kesabaran dan kedewasaan dalam menghadapi setiap masalah yang ada.
Namun, ketika kamu fokus menikah karena Allah, berusaha untuk memperbaiki diri dan berdoa dipertemukan pasangan yang baik dunia akhirat. Maka, Allah pasti mempertemukan kamu dengan orang yang tepat sebagaimana yang kamu niatkan.
Menikahlah Sebagai Bentuk Ibadahmu. Karena Itu Jangan Ragu Untuk Melepaskan Diri Dari Pasangan Yang Dzalim Atau Pernikahan Yang Membuatmu Jauh Dari Allah
Terkadang banyak dari kamu yang terjebak dalam suatu pernikahan dengan pasangan yang dzalim dan semena-mena. Hal itu bukanlah karena Allah tak sayang, tapi ada hikmah lain yang bisa kamu pelajari dan menjadikanmu pribadi yang lebih kuat juga tegar.
Oleh sebab itu, dalam agamapun, juga diperbolehkan menjatuhkan talaq bagi lelaki atau khulu' bagi perempuan. Sebab kamu boleh saja bahkan terkadang wajib untuk melepaskan diri dari pasangan yang dzalim atau dia yang menjauhkanmu dari Allah Ta'ala.
Menikahlah Sebagai Bentuk Ibadahmu. Karena Semuanya Dimulai Dari Niat, Begitupun Urusan Pernikahan
Jodoh itu cerminan dan pelajaran untuk diri sendiri. Jadi, sebelum kamu mengeluhkan kekurangan atau sifat buruk pasanganmu. Coba intropeksi diri dan niatmu dulu sebelum memulai rumah tangga.
Karena sejatinya, Allah akan memberikan apa yang kamu butuhkan sebagaimana niat dan tujuanmu dalam pernikahan. Dan jika kamu mau belajar, ternyata ada banyak kesamaan yang kamu temukan dengan pasanganmu.
Sehingga mulai benahi niatmu dalam mencari jodoh. Fokus saja memperbaiki diri dan memantaskan diri. Pasrahkan sepenuhnya urusan jodohmu pada Allah. Sebab kamu tahu bahwa Allah akan menghadirkan pasangan yang terbaik sebagaimana usahamu dalam memperbaiki diri dan meniatkan pernikahanmu nanti sebagai bentuk ibadahmu.
0 Comments