“Seseorang tersenyum bukan karena dia merasa kuat atau ingin pura-pura bahagia, tapi dia ingin mendamaikan hatinya yang kalut dan tetap berprasangka baik”
Saat kamu melihat seseorang yang mudah tersenyum, selalu
tampak ceria dan bahagia, juga kehidupannya terlihat mudah serta tanpa beban.
Kamu hanya tidak tahu bahwa semua itu adalah usahanya untuk mendamaikan hati
yang kalut, sakit dan terluka.
Saat dia sendirian, saat dia menghabiskan waktunya untuk
merenungi nasib dan jalan hidup. Seringkali dia menangis. Saat dia mengiba pada
Allah lewat sujud dan doanya, sering dia meminta ketabahan dan kekuatan hati.
Karena bagaimanapun, dia juga manusia yang hidupnya penuh
dengan ujian. Dia juga sering terjatuh dan merasa hidup ini tak adil untuknya.
Namun lewat senyum itu, dia berusaha menguatkan hati dan tetap berprasangka
baik pada segala rencana Allah. Dan kembali menjani hidup dengan
sebaik-baiknya.
1. Dia Tidak Sedang Berpura-Pura Bahagia, Tapi Dia
Berusaha Mensyukuri Segala Kebaikan Yang Didapatkan Meski Dalam Kesedihan Atau
Kesusahan
Mungkin dari sudut pandangmu, seseorang yang tertimpa
cobaan, musibah, masalah atau ujian harusnya bersedih dan berkeluh kesah
dimana-dimana. Namun, dia terlihat baik-baik saja dan masih bisa tersenyum
dengan wajah yang ceria. Sampai kamu kira, senyuman itu hanyalah senyuman palsu
untuk menutupi kesedihan.
Padahal tidak ada yang namanya senyuman palsu. Senyum ya
tersenyum. Apapun maksud seseorang tersenyum, nilainya tetap sama, yaitu
berusaha menampilkan wajah yang bahagia serta energy positif untuk menguatkan
hati sendiri maupun orang lain yang memandang.
Meski hatinya tersakiti, dia berusaha untuk menemukan serta
mensyukuri segala hal positif serta kebaikan yang dia dapatkan. Jadi rasa sakit
tidak akan membuatnya terjatuh atau berpikir menyerah untuk hidup. Sebab
dibalik kesedihan itu ada kebahagiaan sederhana yang tetap patut untuk
disyukuri.
2. Meski Hatinya Sedang Kalut. Senyumnya Adalah
Usaha Agar Tidak Tampak Lemah dan Dikasihani Oleh Orang Lain
Dia bukan tipikal orang yang suka dianggap lemah atau
dikasihani oleh seseorang. Dia masih yakin pada keberuntungan, usaha dan doanya
pasti akan membuahkan hasil yang baik. Karena itu, daripada memperlihatkan
kesedihan yang akan membuat orang lain khawatir atau merasa kasihan. Dia lebih
senang berbagi kebahagiaan meski dengan cara yang paling sederhana, seperti
tetap tersenyum
Meski hatinya sedang kalut, susah dan bimbang. Namun
keyakinan hati, yaitu percaya Allah selalu bersama orang yang sabar dan akan
menolong setiap hambaNya, selalu terpatri. Sehingga dia tidak ingin terlihat
lemah. Biarlah orang tahu dia selalu bahagia dan ceria, meski hati dan
pikirannya mempunyai segudang masalah yang harus diselesaikan.
3. Senyum Itu Bukan Kepura-Puraan, Tapi Sebuah
Kekuatan, Doa dan Harapan
Benarlah jika ada yang mengatakan, orang yang tersenyum itu
pura-pura bahagia, justru dia membuktikan, jika dia adalah orang yang tidak
punya empati dalam hatinya. Seolah dia tidak pernah merasakan dalam keadaan
yang paling terjatuh dalam hidup, namun dituntut untuk tetap tegar supaya diri
sendiri maupun orang-orang yang disayangi tetaplah kuat.
Sebab, senyuman dan keceriaan di wajah itu sama sekali bukan
kepura-puraan. Justru itu adalah sebuah kekuatan, doa dan harapan untuk para
hati yang berusaha tegar. Kekuatan agar tidak sedikitpun kata menyerah muncul
di hatinya. Doa agar kehidupannya bisa seindah senyum yang selalu disuguhkan
dan harapan indah serta kehidupan lebih baik untuk masa depan kelak.
4. Lagipula Allah Sudah Menjadi Tempat Terbaik
Untuk Berkeluh Kesah, Menangis dan Mengiba. Jadi Dihadapan Manusia, Dia Tetap
Bisa Tersenyum Lepas.
Sungguh Allah sudah cukup baginya untuk menjadi tempat
terbaik untuk menangis sejadi-jadinya. Setelah bersujud, berdoa dan mengeluhkan
segala kesusahan, ketakutan serta kekalutan dalam hati, maka perasaan jauh
lebih tenang. Sehingga dia tidak membutuhkan tempat atau orang lain untuk
menunjukkan segala kesedihan.
Dia percaya Allah pasti telah menyiapkan rencana yang lebih indah dan di balik kesedihan hebat yang melanda hatinya, ada hikmah dan kebahagiaan yang akan datang sebagai gantinya. Jadi, biarlah dia tertawa dan tersenyum dengan lepas. Sungguh, masalah memang sangat kecil di hadapan Allah yang Maha Besar.

0 Comments