Wahai Mertua, Menantumu Tak Minta Diratukan, Cukup Dihargai dan Diperlakukan Layaknya Anak Sendiri

ilustrasi mertua dan menantu (haibunda.com) 

Keji begitulah ungkapan yang tepat pada pelaku pembunuhan di Pasuruan yang merupakan seorang mertua laki-laki. Dia tega membunuh menantu perempuannya, padahal menantu tersebut sedang hamil 7 bulan. 

Terbaru motif pembunuhan itu terjadi karena pelaku ingin melecehkan korban, tapi gagal. Hal ini dipicu, karena pelaku tidak bisa mengontrol nafsunya saat melihat korban yang habis mandi. Pelaku yang memang sudah 10 tahun menduda juga tinggal seatap dengan korban, dan suami korban (anaknya). 

Berita ini sebenarnya kembali mengingatkan bagaimana hubungan mertua dan menantu memang sering bermasalah. 

Karena itu, setelah menikah, disarankan pasangan untuk mulai hidup mandiri dengan memisahkan dari orang tua ataupun mertua. Sayangnya, beberapa pasangan terkendala sesuatu hal sehingga tidak semuanya bisa melakukan hal tersebut. 

Nah, jika berada dalam kondisi tersebut. Lebih baik untuk melihat karakter mertua dan kemungkinan buruk yang mungkin terjadi. 

Jika memang sikap mertua/orang tua baik, bisa menjadi panutan dan mampu menghargai menantunya. Tidak masalah untuk hidup seatap. Tapi, jika mertua tidak menyukai menantu, hidup melajang (seperti cerita diatas), terlalu mengatur rumah tangga. Tetap utamakan sebisa mungkin memisahkan diri. 

Menantu Awalnya Memang Orang Lain. Tapi, Sejak Menikah Dia Sudah Terikat Menjadi Satu Keluarga 

'Istri/suami itu orang lain' menurut orang-orang yang tidak memahami arti dan konsep jodoh. 

Padahal justru pasangan adalah satu-satunya orang yang akan menemani ketika masa tua hadir, ketika orang tua wafat terlebih dahulu, ketika anak atau saudara sudah sibuk dengan kehidupannya masing-masing. 

Karena itu, pasangan bisa disebut pula 'sigaraning nyawa' atau belahan jiwa. 

Memang pada awalnya, dia adalah orang asing yang tidak punya ikatan darah/saudara. Tapi, ketika sudah menikah. Tanggung jawab dan perjanjian di hadapan Tuhan. Pasangan telah menjadi orang yang bisa kamu percaya, andalkan dan harapkan seumur hidup. 

Menantu Sudah Rela Meninggalkan Keluarganya Untuk Hidup Bersama Pasangannya. 

Mertua harus menyadari bahwa tidak mudah bagi menantunya meninggalkan kehidupan di rumah orang tua untuk mengabdi pada keluarga baru. 

Bahkan, terkadang rela mengesampingkan orang tua sendiri, karena ingin mengutamakan suami dan orang tuanya. 

Karena itu, sambutlah menantu sebagai anak bukan sebagai musuh baru yang kamu yakini akan merebut kasih sayang anakmu. 

Justru kasih sayang dari menantu yang berlimpah akan membuat hati mertuanya senang. Sebab tidak hanya bahagia ketika anaknya diperlakukan dengan baik. Dirinya pun juga diperlakukan sebagaimana orang tua sendiri. 

Menantu Tidak Butuh Dirajakan/Diratukan. Cukup Dihargai Keberadaannya 

Dalam rumah mertua, insyaAllah menantu yang baik juga akan menempatkan diri dengan baik pula. Bahkan jika pada awalnya kewajibannya hanya seputar mengurus pasangan saja. Dia juga akan melayani dan merawat mertuanya dengan baik. 

Padahal kembali lagi, itu bukan tugas dan tanggung jawabnya. Tapi, karena sadar masih menyusahkan mertua, juga menghormati dan menganggap mertua sebagai orang tua sendiri. Para menantu itupun rela. 

Nah, mereka tidak minta untuk diratukan/dirajakan. Cukup dihargai usahanya saat menjadi menantu yang baik saja. 

Menantu Yang Diperlakukan Layaknya Anak Sendiri Juga Merupakan Kunci Keluarga Samawa 

Jika memang ada alasan tidak menyukai menanti, maka mulailah belajar legowo dengan menyadari bahwa bagaimanapun dia adalah pilihan anakmu, jodoh anakmu dan orang yang menerima anakmu seutuhnya. 

Jadi, jika memang sayang anak. Harusnya orang tua menghargai pilihan anaknya. Dan kembali mengingat jika bagaimanapun jodoh itu sudah Tuhan tetapkan. 

Jadi, tidak ada alasan untuk menganggap menantu masih orang lain. Dia adalah anakmu yang menjadi tanggung jawabmu. Dia adalah orang lain yang menghargai dan menjadikanmu selayaknya orang tuanya. Dia yang akan membahagiakan dan menemani anakmu hingga tutup usia. Dia juga yang akan melahirkan garis keturunanmu. 

Toh, selama pilihan anak memang baik. Mau menyayangi dan menganggap menantu layaknya anak sendiri akan membuat rumah tangga anak dan keluarga besar sakinah mawaddah warohmah.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments