Terkadang Kita Terlalu Bijak Pada Masalah Orang Lain, Tapi Gak Tau Caranya Bijak Pada Masalah Sendiri


Entah kita sadari atau tidak ketika orang lain mendapatkan suatu masalah dan bertanya kepada kita sebuah solusi atau sekedar meminta nasehat, kita bisa menjadi seorang yang sangat ahli dalam memberikan petuah dan menunjukkan jalan yang benar. Bahkan kita terkadang tak segan menyalahkan sesuatu yang menurut kita salah tanpa berpikir lebih panjang. Namun, saat kita mendapatkan masalah sendiri yang bisa saja kadar masalahnya lebih rendah dari orang lain, kita seakan lupa dengan semua nasehat yang pernah kita berikan pada orang lain sehingga banyak dari kita yang mengeluh dan menganggap hidup itu tidak adil.

Sangat Mudah Memberikan Petuah Tapi Sangat Sulit Menjalaninya. Karena Berbicara Lebih Mudah Daripada Melakukannya. Apalagi Dalam Urusan Kesabaran

Saat teman kita sedang mendapatkan masalah dalam hubungan, kemudia curhat ke kita, berharap akan mendapatkan setidaknya solusi atau motivasi hingga pembelaan bahwa apa yang dia lakukan benar. Kita bisa memberikan banyak petuah yang sebenarnya memang sangat membantunya. Kita bisa mengatakan untuk lebih banyak bersabar dan jangan terus menyerah. Dan memintanya untuk tetap yakin pada cinta yang dia miliki. Namun, ketika kita sendiri mendapatkan masalah yang sama, dan teman kita memberikan petuah yang sama. kita merasa begitu sulit saat melakukannya. Kita menyadari bahwa bersabar dan terus berjuang tidak semudah saat kita mengatakannya. Karena pasti akan terasa begitu menyakitkan hingga melelahkan.

Terkadang Kita Hanya Bisa Menjudge Orang Lain Untuk Menghibur Yang Minta Petuah Pada Kita. Tanpa Tahu Akar Masalahnya

Teman kita datang pada kita dan mengatakan bahwa dia sedang tersakiti oleh kekasihnya atau orang lain. Dan sebagai temannya, kita mau tidak mau harus membela teman kita itu untuk menghiburnya dan membuktikan bahwa kita adalah teman yang baik, meskipun mungkin kita sadar atau tidak, bisa jadi teman kita yang salah. Sehingga kita ikut membenci dan mencemooh bahkan menghina orang yang telah menyakiti teman kita sebagai bentuk solidaritas. Bahkan meskipun kita tak tahu siapa yang sebenarnya salah dan akar masalahnya.

Manusia Itu Sangat Mudah Memberikan Wejangan Berupa Kalimat dan Perkataan, Tapi Saat Mereka Diberikan Petuah Banyak Diantaranya Yang Merendahkan

Sayangnya tak banyak dari kita yang bisa mendengarkan petuah dengan baik saat kita melakukan suatu yang salah atau saat kita meminta. Apalagi jika petuah itu berisi dengan saran bahwa kita lah yang salah dan harus lebih banyak memperbaiki diri. Lebih daripada petuah kita lebih senang ketika ada orang yang memberikan dukungan atas apa yang kita lakukan. Namun, saat kita yang dituntut untuk memberikan nasehat, kita bisa berbicara banyak hal bahkan melupakan kesalahan kita disuatu waktu dan merendahkan orang lain yang coba memberikan nasehat kepada kita.

Jadi Akan Lebih Baik Kita Lebih Banyak Mengintropeksi Diri, Dari pada Berkecimpung Pada Masalah Orang Lain. Sengaja Atau Tidak Sengaja Itu.

Daripada kita mengurusi masalah orang lain, membenarkan atau menyalahkan orang tanpa tahu benar atau salahnya orang itu, akan lebih baik jika kita terlebih dahulu lebih banyak menginstropeksi diri sendiri. Melihat dan kembali mengulas apa-apa saja yang pernah kita lakukan. Karena bisa jadi jika kita mendapatkan masalah atau rasa sakit sekarang itu karena kita sendiri dan perbuatan kita dari masa lalu. Karena kebanyakan dari kita masih sulit melihat kesalahan sendiri dan lebih banyak melakukan pembelaan, sedangkan kita sangat mudah menyalahkan orang lain dan melihat kesalahannya.

Dan Jadikan Semua Yang Kita Lewati Baik Itu Pengalaman Orang Lain Atau Diri Sendiri Menjadi Pembelajaran, Agar Kita Lebih Baik dan Bijak Setiap Harinya


Bukannya salah jika kamu ikut campur urusan orang lain, apalagi jika orang yang bersangkutan secara langsung meminta bantuanmu. Namun, sebagai seseorang yang belum memahami masalah yang sebenarnya dan hanya mendengarkan dari satu pihak saja, akan lebih baik jika kita membantu secukupnya tanpa ikut campur terlalu banyak. Dan jadikan masalah orang lain atau teman kita itu dan masalah-masalah yang kita lewati selama ini menjadi bahan pelajaran bagi kita sendiri. Agar kita tahu bahwa ternyata kita memang melakukan kesalahan. Bukan waktunya untuk terus mengelak, tapi lebih baik meminta maaf. Maka kita akan menjadi orang yang lebih baik setiap harinya dan menjadi orang yang lebih bijak. 
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments