Hai Mantan, Sudahkah Kamu Bahagia Dengan Pilihanmu Atau Menyesal Karena Sudah Melepasku?


Hai mantan? Bagaimanakah kabarmu sekarang? Jangan berpikir macam macam dulu. Aku menyapamu bukan karena aku merindukanmu ataupun berharap kamu kembali. Aku menyapamu karena aku ingin tahu apakah kamu bahagia dengan pilihanmu yang pernah kamu bangga banggakan dulu. Atau malah kamu menyesali karena sudah meninggalkanku begitu saja.

Bagaimana? Apakah Dia Sungguh Lebih Baik Dariku. Atau Hanya Dulu Dia Pura Pura Baik Supaya Kamu Meninggalkanku?

Aku sangat ingin tahu apa yang kamu rasalan bersama dia yang kamu bilang lebih baik dariku dulu. Dia yang menunjukkan banyak kebaikan untukmu. Memberikan apa yang kamu mau hingga kamu membanding bandingkannya denganku. Apakah dia masih sama seperti dulu. Sama rasa cintanya kepadamu saat dia sudah mendapatkanmu atau malah baiknya cuma di awal awal hubungan saja.

Bagaimana Apakah Karma Itu Sudah Kami Rasakan? Saat Kamu Menempati Posisiku Yang Tidak Kamu Hargai dan Kamu Sia Siakan?

Aku selalu percaya bahwa akan ada masanya kamu merasakan rasa sakit yang pernah aku rasakan. Merasakan bahwa ketulusan dan keaetiaanmu tak dihargai malah dipandang sebelah mata? Apakah itu sudah kamu rasakan sekarang. Yah aku hanya bisa mendoakan semoga rasa sakitnya tak sesakit seperti yang dulu kamu berikan kepadaku.

Ataukah Kamu Sudah Bahagia? Syukurlah Kalau Memang Begitu, Aku Senang Kok Kalau Kamu Bahagia Bersama Pilihanmu. Semoga Itu Bukan Hanya Kamu Tunjukkan Karena Gengsi Kepadaku.

Tak perlu malu untuk menyampaikan kepadaku apa yang kamu rasakan? Anggap saja aku teman lama. Bagaimanapun kita pernah mengenal dan menyapa, meskipun sekarang kita telah menjadi orang asing lagi. Namun aku juga senang kok kalau kamu memang senang. Kuharap kamu memang benar benar bahagia. Bukannya pura pura karena malu telah meninggalkanmu demi dia.

Ataukah Kamu Menyesali Semua Itu. Maaf Sayangnya Kita Tak Bisa Bersama Lagi. Karena Aku Tak Sudi Memberikan Kesempatan Kedua Pada Pengkhianat.

Aku menghubungimu dan menanyakan kabarmu karena kamu yang duluan mengontakku. Aku tak tau kenapa, tapi kamu tiba tiba bilang kangenlah, ingin bertemu bahkan secara blak blakan bilang bahwa kamu tidak bahagia dengan pasanganmu yanh sekarang. Lalu apa yang kamu inginkan dariku? Ingin aku kembali kepadamu dan kamu sakiti lagi. Maafkan aku pertemuan denganmu memang hanya cukup segitu saja. Aku sudah menemukan orang lain yang levih bisa menghargai hidupku. Dan aku tak mau jadi pengkhianat sama sepertimu.
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments